Jumat, 25 April 2014

Kondisi Kehidupan Ekonomi Sosial dan Budaya pada Awal Kemerdekaan Indonesia



Kondisi Kehidupan Ekonomi Sosial dan Budaya pada Awal Kemerdekaan Indonesia
1.       Kehidupan Ekonomi
Pada akhir pendudukan Jepang dan awal berdirinya Republik I ndonesia keadaan ekonomi Indonesia sangat kacau.Hal ini disebabkan oleh hal-hal sebagai berikut:
a.      Inflasi yang sangat tinggi (Hiper-Inflasi)
Penyebab terjadinya inflasi ini adalah beredarnya mata uang pendudukan Jepang secara tak terkendali.Pada saat itu diperkirakan mata uang Jepang yang beredar di masyarakat sebesar 4 milyar. Kelompok masyarakat yang paling menderita Inflasi ini adalah petani. banyak menyimpan mata-uang Jepang. Pemerintah Republik Indonesia yang baru berdiri,tidak dapat menghentikan peredaran mata uang Jepang tersebut , sebab negara
Pada saat kesulitan ekonomi menghimpit bangsa Indonesia, tanggal 6 Maret 1946 , sebagai penganti uang Jepang yang nilainya sudah sangat turun. Pemerintah melalui Perdana Menteri Syahrir memprotes tindakan tersebut. Karena hal ituberarti pihak Sekutu telah melanggar persetujuan yang telah di sepakati, yakni selama belum ada penyelesaian politik mengenai status Indonesia , tidak akan ada mata uang baru.
Oleh karena itulah pada bulan Oktober 1946, pemerintah RI juga melakukan hal yang sama yaitu mengeluarkan uang kertas baru yaitu Oeang Republik Indonesia ( ORI) sebagai pengganti uang Jepang . Untuk melaksanakan koordinasi dalam pengurusan bidang ekonomi dan keuangan, pemerintah membentuk Bank Negara Indonesia pada tanggal 1 November 1946 . Bank Negara ini semula adalah Yayasan Pusat Bank yang didirikan pada bulan Juli 1946 yang dipimpin oleh Margono Djojohadikusumo. Bank negara ini bertugas mengatur nilai tukar ORI dengan valuta asing.
b.      Adanya blokade ekonomi oleh Belanda (NICA)
Blokade laut yang dimulai pada bulan November 1945 ini, menutup pintu keluar-masuk perdagangan RI. Adapun alasan pemerintah Belanda melakukan blokade ini adalah:
1)      Untuk mencegah dimasukkannya senjata dan peralatan militer ke Indonesia;
2)      Mencegah dikeluarkannya hasil-hasil perkebunan milk Belanda dan milik asing lainnya;
3)      Melindungi bangsa Indonesia dan tindakan –tindakan yang dilakukan ileh orang bukan Indonesia.
Akibat dari blokade ini barang-barang dagangan milik pemerintah RI tidak dapat di ekspor , sehingga banyak barang-barang ekspor yang dibumihanguskan.Selain itu Indonesia menjadi kekurangan barang –barang impor yang sangat dibutuhkan.
Usaha-usaha untuk menembus blokade ekonomi yang dilakukan olehpihakBelanda dilaksanakan oleh pemerintah dengan berbagai cara, diantaranya sebagai berikut:
1)      Diplomasi Beras ke India
Pemerintah RI segera menyatakan kesediaannyuntuk membantu pemerintah India dengan mengirimkan 500.000 ton beras, dengan harga sangat rendah. Sebagai imbalan pemerintah India menjanjikan akan mengirimkan bahan pakaian yang sangat dibutuhkan oleh rakyat Indonesia.Keuntungan politik yang diperoleh oleh pemerintah RI adalah dalam forum internasional India adalah negara Asia yang paling aktif membantu perjuanga kemerdekaan RI.
2)      Mengadakan Hubungan Dagang Langsung ke Luar Negeri
Usaha untuk membuka hubungan langsung ke luar negeri, dilakukan oleh pemerintah maupun pihak swasta.   

Tidak ada komentar:

Posting Komentar