Sabtu, 26 April 2014

makalah alkohol



penyalahgunaan alkohol PENYALAHGUNAAN ALKOHOL
A. Latar Belakang
Alkohol adalah zat yang paling sering disalahgunakan manusia, alkohol diperoleh atas peragian/fermentasi madu, gula, sari buah atau umbi-umbian. Dari peragian tersebut dapat diperoleh alkohol sampai 15% tetapi dengan proses penyulingan (destilasi) dapat dihasilkan kadar alkohol yang lebih tinggi bahkan mencapai 100%. Kadar alkohol dalam darah maksimum dicapai 30-90 menit. Setelah diserap, alkohol/etanol disebarluaskan ke suluruh jaringan dan cairan tubuh. Dengan peningkatan kadar alkohol dalam darah orang akan menjadi euforia, namun dengan penurunannya orang tersebut menjadi depresi. Kebiasaan minum-minuman keras dapat mengakibatkan kecanduan. Kekurangan, kesalahan, dan masalah seseorang dapat dilipat-gandakannya, bahkan sering pula diikuti oleh perubahan kepribadian. Walaupun ketika berada di bawah pengaruh alkohol, orang bersangkutan dapat merasa mantap, namun sebenarnya dia tidak dewasa, merasa tidak aman dan dihantui oleh rasa bersalah dan depresi. Dia merasa ada sesuatu yang tak beres dalam dirinya. Karena tidak dapat menghadap keterikatannya pada alkohol dengan masalah-masalah yang dimunculkannya, dia menyangkal bahwa dia bermasalah. Dalam usaha menutupi problema alkoholnya, dia bertindak tidak jujur, melontarkan kesalahan pada anggota keluarganya, bosnya, sahabatnya atau nasib buruk yang menimpa hidupnya. Kecenderungan berbelit-belit dan berpura-pura ini menimbulkan kehidupan serupa sandiwara, kadang-kadang malah seperti lelucon walaupun tragis. Seorang pecandu alkohol sangat memerlukan pertolongan. Tetapi biasanya, sebelum orang bersangkutan mengalami pukulan hidup yang menggoncangkan, sukar sekali diharapkan perubahan. Langkah pertama menuju perubahan adalah mengakui bahwa dirinya bermasalah. Harapan pasti ada! Allah sanggup membebaskan orang dari ikatan alkohol. Ada 3 golongan minuman berakohol yaitu golongan A; kadar etanol 1%-5% (bir), golongan B; kadar etanol 5%-20% (anggur/wine) dan golongan C; kadar etanol 20%-45% (Whiskey, Vodca, TKW, Manson House, Johny Walker, Kamput).
B. Rumusan masalah Berdasarkan latar belakang diatas rumusan masalahnya yaitu bagaimana “penyalahgunaan alkohol”? C. Tujuan 1. Tujuan umum Mengetahui bahaya yang disebabkan miras atua Narkoba terutama alkohol terhadap sistem tubuh dan bagi lingkungan sekitar. 2. Tujuan khusus a. Mengetahui definisi alcohol b. Mengetahui macam-macam minuman yang mengandung alkohol c. Mengetahui tanda dan gejala akibat penggunaan alcohol d. Mengetahui sebab dan akibat menggunakan alcohol e. Dapat merekomendasikan dalam rangka penaggunalangan penggunaan alkohol yang berlebihan. D. Metode Penelitian Pada penulisan makalah farmakologi dengan judul penyalahgunaan alkohol, penulis menggunakan studi pustaka yang diambil dari buku-buku dan artikel internet.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Alkohol Istilah alkohol berasal daripada bahasa Arab al-kuhol, yang bermaksud 'sesuatu yang tersembunyi' atau 'antimoni yang dipecah-pecahkan sehingga halus' yang digunakan sebagai celak. Akhirnya istilah ini memberi maksud 'bauan yang harum'. Ahli kimia Arab dipercayai pertama sekali melakukan proses penyulingan alkohol, proses pembuatan minuman beralkohol yang sangat kuat melalui fermentasi buah anggur pertama sekali dilakukan secara besar-besaran di Eropa pada sekitar tahun Masehi 1200. Minuman beralkohol memiliki kadar yang berbeda-beda. Misalnya, bir dan soda alkohol (1-7% alkohol), anggur (10-15% alkohol), dan minuman keras atau biasa disebut dengan spirit (35-55% alkohol). Konsentrasi alkohol dalam darah dicapai dalam 30-90 menit setelah diminum. Minuman beralkohol adalah minuman yang mengandung alkohol (etanol) yang dibuat secara fermentasi dari berbagai jenis bahan baku nabati yang mengandung karbohidrat, misalnya : biji-bijian, buah-buahan, nira, dan lain-lain atau yang dibuat dengan cara distilasi hasil fermentasi yang disebutkan diatas; atau yang sengaja ditambahkan alkohol kedalamnya ; Arak atau minuman keras ialah minuman beralkohol (biasanya etanol) yang menyebabkan seseorang menjadi mabuk, tidak sedarkan diri, terlena, dan sebagainya. Biasanya minuman keras mengakibatkan atau menimbulkan hal yang negatif bagi si peminumnya (Ansel, 2005) B. Macam-macam minuman dan bahan yang mengandung alcohol 1. Alkohol dalam minuman Minuman beralkohol dibuat dari proses fermentasi karbohidrat (pati) melalui 3 (tiga) tahapan, yaitu : (1) pembuatan larutan nutrien, (2) fermentasi, (3) destilasi etanol. Adapun bahan-bahan yang mengandung gula tinggi, tidak memerlukan perlakuan pendahuluan yang berbeda dengan bahan yang yang berasal dari bahan pati dan selulosa, yang memerlukan penambahan asam (perlakuan kimia) dan penambahan enzim untuk menghidrolisisnya menjadi senyawa yang lebih sederhana. Jika bahan untuk fermentasi berasal dari biji-bijian seperti jagung dan sereal lainnya, maka bahan tersebut harus direndam dalam air (soaking) hingga berkecambah, lalu direbus dan diproses dan dipanaskan. Di samping penggunaan mikroorganisme pada proses fermentasi, kondisi optimal fermentasi harus dijaga, seperti aerasi, pH, suhu, dan lain-lain (Tabloid Dialog Jumat, Jumat 18 Pebruari 2005, hal. 6). 2. Alkohol dalam Makanan/Minuman Alkohol dalam bentuk khamr (minuman beralkohol) banyak dijumpai sebagai campuran dalam makanan atau minuman. Berikut ini paparan fakta mengenai keberadaan alkohol (khamr) dalam berbagai makanan dan minuman a. Khamr Sebagai Penyedap Masakan Dikenal ada beberapa khamr (arak) sebagai penyedap masakan Cina, Jepang, Korea, dan masakan lokal yang berorientasi khamr. Khamr-khamr itu misalnya : (1) Ang Chiu, sebagai penyedap masakan, berguna untuk mempersedap masakan daging, tim ayam, sea food dan sayur mayur, (2) Lo Wong Chiu, digunakan sebagai saus penyedap masakan, dan digunakan juga sebagai penyedap masakan daging, tim ayam, sea food dan sayur mayur; (3) Anggur Beras Putih, sebagai rendaman obat Thionghoa dan berbagai masakan.
b. Khamr dalam Kue Ultah Dalam sebuah resep kue ulang tahun yang terdapat di majalah ternama terdapat deretan bahan yang harus disiapkan. Salah satunya adalah "rhum". Masyarakat ternyata acuh tak acuh terhadap keberadaan bahan tersebut. Mereka perlu tahu bahwa rhum adalah nama dari sebuah minuman keras dengan kadar alkohol sampai 30 persen. c. Khamr dalam Makanan Bakaran Dalam masakan ikan bakar, daging panggang atau barbeque, khamr sering digunakan untuk melunakkan daging dan menciptakan aroma khas khamr. Khamr yang sering digunakan adalah dari jenis arak putih atau anggur beras ketan. d. Khamr dalam Tumisan Masakan yang menggunakan cara pemasakan tumis juga sering menggunakan khamr sebagai bahan yang ditambahkan. Aroma khamr akan muncul pada saat tumisan dipanaskan dengan api dan khamr dimasukkan ke dalam wajan. e. Khamr dalam Mie Mie goreng dengan berbagai rasa kadang-kadang ditambahkan khamr untuk mencitarasakan khamr guna menambah selera. Seperti mie goreng ayam, mie goreng sea food, mie goreng udang dan seterusnya. Khamr yang digunakan dalam masakan ini biasanya adalah arak putih, arak merah atau mirin. f. Khamr dalam Sea food Jangan dikira setiap sea food pasti aman. Meskipun semua isi laut halal, tetapi cara memasaknya sangat beraneka ragam. Nah, pemasakan sea food itulah yang kadang-kadang menggunakan saus dan khamr untuk menghasilkan rasa dan aroma khas yang konon mengundang selera. g. Khamr dalam Campuran Minuman Di restoran-restoran atau cafe sering ditawarkan beraneka ragam minuman dengan nama keren dan penampilan yang eksentrik. Kadang-kadang kita terjebak dengan nama minuman itu yang kelihatannya aman. Misalnya avacado fload, lemon squash, oranges dan beberapa minuman yang berkonotasi buah-buahan. 3. Alkohol dalam Obat-Obatan Seperti telah dijelaskan di atas, berobat dengan benda najis dan haram hukumnya adalah makruh, bukan haram. Dengan demikian, jelaslah bahwa penggunaan alkohol -meskipun najis- dalam rangka pengobatan tidaklah berdosa, sebab hukumnya makruh. (Namun, perlu sekali dicatat, makruh itu sebaiknya ditinggalkan. Orang yang meninggalkan yang makruh, mendapat pahala dari Allah SWT. Tapi jika ia mengerjakannya, tidak mengapa dan tidak berdosa). 4. Alkohol dalam Kosmetik Fungsi alkohol dalam sediaan kosmetika (terutama parfum) pada umumnya adalah sebagai pelarut dan digunakan diluar badan. Memang benar, bahwa alkohol itu mudah menguap. Beberapa saat setelah sediaan kosmetika (juga parfum) diaplikasikan, maka alkohol akan segera menguap dan tidak terdeteksi lagi (undetectable). Adanya bau dari parfum yang diaplikasikan di pakaian, adalah zat wanginya, bukan alkoholnya (Mursyidi, Kehalalan Bahan dalam Sediaan Kosmetika,makalah, tidak dipublikasikan). C. Tanda dan Gejala Beberapa ciri orang yang sedang kecanduan narkoba/miras: 1. Perubahan perangai atau perilaku seperti : yang biasanya periang tiba-tiba menjadi pemurung, mudah tersinggung dan cepat marah tanpa alasan yang jelas. 2. Sering menguap dan mengantuk, malas, melamun dan tidak mempedulikan kebersihan atau penampilan diri. 3. Menjadi tidak disiplin, atau sering kabur, baik di rumah maupun di sekolah 4. Nilai rapor atau prestasi lainnya menurun 5. Bersembunyi di tempat-tempat gelap atau sepi agar tidak terlihat orang 6. Lebih bergaul dengan orang-orang tertentu saja yang mempunyai cirri-ciri seperti tanda-tanda di atas. 7. Mencuri apa saja milik orang tua atau saudara untuk membeli minuman atau obat-obatan terlarang. 8. Sering cemas, mudah stress atau gelisah, sukar tidur. 9. Pelupa, seperti orang bego atau pikun. 10. Mata merah seperti mengantuk terus atau memakai kacamata hitam. D. Efek yang ditimbulkan Efek yang ditimbulkan setelah mengkonsumsi alkohol dapat dirasakan segera dalam waktu beberapa menit saja, tetapi efeknya berbeda-beda, tergantung dari jumlah / kadar alkohol yang dikonsumsi. Dalam jumlah yang kecil, alkohol menimbulkan perasaan relax, dan pengguna akan lebih mudah mengekspresikan emosi, seperti rasa senang, rasa sedih dan kemarahan. Bila dikonsumsi berlebihan, akan muncul efek sebagai berikut: merasa lebih bebas lagi mengekspresikan diri, tanpa ada perasaan terhambat menjadi lebih emosional (sedih, senang, marah secara berlebihan) muncul akibat ke fungsi fisik-motorik, yaitu bicara cadel, pandangan menjadi kabur, sempoyongan, inkoordinasi motorik dan bisa sampai tidak sadarkan diri. kemampuan mental mengalami hambatan, yaitu gangguan untuk memusatkan perhatian dan daya ingat terganggu. Pemabuk atau pengguna alkohol yang berat dapat terancam masalah kesehatan yang serius seperti radang usus, penyakit liver, dan kerusakan otak. Kadang-kadang alkohol digunakan dengan kombinasi obat - obatan berbahaya lainnya, sehingga efeknya jadi berlipat ganda. Bila ini terjadi, efek keracunan dari penggunaan kombinasi akan lebih buruk lagi dan kemungkinan mengalami over dosis akan lebih besar. Berikut ini adalah pengaruh buruk akohol bagi kesehatan : Mabuk: Konsumsi alkohol yang banyak dapat membuat mabuk dan menyebabkan korban mengalami sakit kepala, mual, muntah serta nyeri pada bagian tubuh tertentu. Berat badan naik: Karena pada umumnya minuman beralkohol memiliki kadar kalori dan gula yang tinggi. Tekanan darah tinggi: Alkohol merupakan pemicu tekanan darah. Sistem kekebalan tubuh menurun: Dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, maka tubuh anda akan mudah terserang infeksi. Kanker, penyakit jantung, gangguan pernafasan & gangguan hati: Semakin sering dan semakin banyak jumlah alkohol yang anda konsumsi, semakin besar pula resiko anda terjangkit kanker, penyakit jantung, gangguan pernafasan dan gangguan pada organ hati. Tahukah Anda bahwa meminum minuman keras dapat merusak memori dalam otak? Seperti dikutip dari Femalefirst, Minggu (10/8/2008), kesehatan sangatlah penting bagi setiap manusia. Kebiasaan buruk meminum minuman keras dapat memberikan pengaruh yang buruk bagi aktivitas seseorang. Terlebih pada saat ini banyak anak muda yang menyia-siakan hidupnya dengan meminum minuman yang dapat memabukkan itu. Menurut penelitian yang telah dilakukan, usia 17-19 tahun adalah masa-masa di mana otak masih berkembang dengan pesat. Anak muda yang mengonsumsi minuman keras cenderung memiliki risiko kesehatan yang tinggi. Selain menghambat perkembangan memori, minuman keras bisa merusak fungsi sel-sel otak. E. Rekomendasi. Dalam upaya penanggulangan minuman beralkohol mudzakarah merekomendasikan sebagai berikut : 1. Kepada pemerintah Pemerintah hendaknya meningkatkan usaha membebaskan masyarakat terutama kaum remaja dari pengaruh minuman beralkohol dengan membentuk Badan penanggulangan Alkoholisme dan menjadikan pembebasan minuman beralkohol sebagai gerakan nasional. 2. Departemen Perindustrian Departemen Perindustrian hendaknya memberhentikan pemberian izin untuk mendirikan pabrik yang memproduk minuman beralkohol dan secara berangsur mengurangi produksinya. 3. Departemen Perdagangan Departemen Perdagangan hendaknya memberhentikan pemberian izin untuk memperdagangkan minuman beralkohol dan memperketat pengedarannya. 4. Departemen Kesehatan hendaknya : a. Mengeluarkan peraturan pemerintah untuk membatasi produksi dan perdagangan minuman beralkohol sebagai Pasal 44 dan Pasal 82 Undang-Undang tentang Kesehatan. b. Mengurangi penggunaan alkohol dalam produksi obat-obatan. c. Mempersiapkan peraturan pencantuman pernyataan bahwa "Alkohol berbahaya bagi kesehatan dan masa depan anda" pada kemasan minuman beralkohol. d. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan hendaknya memperketat aturan,pengawasan, mengambil tindakan tegas terhadap siswa yang meminum dan atau mengedar minuman beralkohol. e. Departemen Agama hendaknya meningkatkan pendidikan agama di sekolah-sekolah dengan memasukkan bahaya minuman beralkohol dalam materi pengajaran agama. f. Departemen Kehakiman agar memasukkan sanksi yang cukup berat terhadap pelanggaran perundang-undangan yang menyangkut minuman beralkohol dalam penyusunan KUHP g. Departemen Penerangan agar membatasi iklan-iklan mengenai perdagangan minuman beralkohol. h. Kepolisian dan petugas hukum lainnya agar berusaha meningkatkan pengawasan terhadap peredaran dan penggunaan minuman beralkohol serta mengambil tindakan yang tegas terhadap para pelakunya. i. Menghimbau para cendekiawan untuk mengembangkan ilmu dan teknologi sehingga penggunaan alkohol sebagai pelarut obat dalam dan luar, essence, pewarna dan pewangian dapat digantikan dengan bahan alternatif lain. Penemuan ilmu dan teknologi yang semakin maju ternyata dapat mendukung ketentuan agama tentang penggunaan alkohol. j. Menghimbau instansi pemerintah untuk mencarikan jalan keluar pada industri alkohol dan minuman beralkohol yang bersifat rumah tangga agar usaha ekonomi mereka tetap berjalan. k. Kepada pimpinan ormas, ulama, mubaligh dan khatib : Menghimbau ormas-ormas Islam dan lembaga-lembaga Islam untuk berperan aktif dalam memasyarakatkan bahaya meminum minuman beralkohol, dan mempelopori Gerakan Nasional dalam menyelamatkan masyarakat dari bahaya minuman beralkohol. Menghimbau para ulama, mubaligh dan khatib untuk meningkatkan dakwah Islamiyah dengan menekankan bahaya minuman beralkohol terhadap kehidupan agama, kehidupan pribadi, keluarga, masyarakat, bangsa dan negara. Menghimbau masyarakat khususnya ummat Islam agar menjauhi meminum minuman beralkohol demi keselamatan pribadi, keluarga dan masyarakat. Menghimbau agar Dewan Pimpinan Majelis Ulama Indonesia mendorong Pemerintah untuk segera membentuk Badan Penanggulangan Alkoholisme.
BAB III PEMBAHASAN Apakah yang dimaksudkan dengan kecanduan minuman beralkohol? Kita setuju bahwa itu merupakan sebuah masalah. Banyak ahli sosiologi, psikologi, dan psikiater menerangkan bahwa kecanduan minuman alkohol adalah suatu penyakit. Itu merupakan cara yang baik, halus, dan tidak menyinggung perasaan dalam membicarakan masalah tersebut. Tetapi mereka keliru. Psikolog Rex Junian Beaber dengan jitu menjelaskan pada 4 April 1983 dalam artikel majalah "Newsweek" bahwa "hasrat untuk membeberkan segala sesuatu secara ilmiah sama sekali tidak tepat.... Pada akhirnya, kita jugalah yang harus bertanggung jawab atas tindakan kita sendiri A. Bahaya Miras/ Narkoba Narkoba dan miras khususnya narkoba sudah sangat membahayakan kehidupan. Data statistik memperlihatkan jumlah pemakai narkoba dan miras cenderung meningkat dari tahun ke tahun. Korban dari narkoba tidak lagi mengenal batasan umur dan status sosial ekonomi. Tua, muda bahkan anak yang baru menginjak remaja sudah banyak yang terjerat atau menjadi pemakai narkoba. Kebanyakan pecandu terdiri dari kaum remaja, baik mereka di kota maupun di desa, yang berasal dari keluarga kaya maupun miskin, berpendidikan tinggi maupun biasa-biasa saja. Akibat penyalahgunaan Narkoba/Miras secara terus menerus selama satu bulan atau lebih maka akan menjurus pada gejala : 1. Malas makan, sehingga fisik lemah dan kekurangan gizi 2. Hidup jorok, sehingga terkena eksim, penyakit kelamin, lebih lanjut paru-paru, hepatitis 3. Sering sakit kepala, mual-mual, muntah, murus-murus, sulit tidur 4. Gangguan otot jantung dan tekanan darah tinggi 5. Gangguan gerak dan keseimbangan tubuh 6. Lamban kerja, ceroboh kerja, sering tegang dan gelisah 7. Hilang kepercayaan diri, apatis, pengkhayal, penuh curiga 8. Gangguan mental, anti-sosial dan asusila, dikucilkan oleh lingkunga 9. Cenderung menyakiti diri, bahkan bunuh diri kematian karena kerusakan organ tubuh
Akibat Miras bagi Kesehatan Reproduksi Menggunakan Narkoba dan Miras dapat berakibat buruk bagi kelangsungan hidupmu dan keturunanmu, diantaranya: 1. Pola hidup yang jorok dan melupakan norma susila, sering mengakibatkan tertular penyakit kelamin (PMS, HIV/AIDS) yang menularkan kepada pasangan, dan dapat pula secara langsung menular pada bayi yang dikandung atau bayi lahir cacat. 2. Kecanduan obat terlarang pada orang tua dapat mengakibatkan bayi lahir dengan ketergantungan obat sehingga harus mengalami perawatan intensif yang mahal. 3. Kebiasaan menggunakan Narkoba/Miras dapat menurun pada sifat-sifat anak yang dilahirkan, yaitu menjadi peminum atau pecandu, atau mengalami gangguan mental/cacat. 4. Wanita "pemakai" mempunyai sikap hidup yang malas dan kekurangan gizi sehingga mengakibatkan bayi dalam kandungan gugur, berat rendah atau cacat dapat mengakibatkan impotensi atau keinginan seksual yang berlebihan maupun perilaku seksual yang menyimpang sehingga mengganggu keharmonisan keluarga.
Bagaimana narkoba/miras "menjerat" kehidupanmu? Jika memakai Narkoba/Miras telah menjadi kebiasaan, maka kamu menjadi ketagihan sehingga sulit menghilangkan keinginan untuk menggunakannya. Sulit menghilangkan, karena zat-zat itu telah meresap ke dalam tubuh dan perasaan, sehingga "menuntut" untuk dipenuhi. Obat atau minuman keras itu memang menimbulkan ketergantungan, namun yang terutama sebenarnya adalah ketergantungan pada kelompok, yaitu adanya rasa "diakui" mempunyai identitas yang sama dengan mereka, yaitu teman-teman sekelompoknya yang "modern dan pemberani". Meskipun demikian ketagihan obat memang dapat menimbulkan "demam' atau "rasa nyeri" yang berlebihan dan baru akan sembuh jika yang bersangkutan menggunakan obat itu. Maka orang yang telah ketagihan, tidak jarang menjadi pencuri, pemalak, atau mendapatkan apa saja untuk dipakai membeli Narkoba. Bagaimana mengelola diri agar jauh dari narkoba/miras? Pada prinsipnya kamu harus melaksanakan kehidupan secara seimbang, yaitu memenuhi berbagai kebutuhan baik fisik, sosial, mental, maupun spiritual. Untuk selalu diingat adalah berbagai kegiatan ini dilakukan oleh kamu sehari-hari: 1. Aktif memegang teguh norma-norma agama dan sosial kemasyarakatan 2. Aktif melibatkan diri dalam kegiatan keluarga, sosial kemasyarakatan dan keagamaan 3. Aktif melakukan gerak badan dan olah raga secara berkelompok, 2-3 kali seminggu 4. Aktif melakukan kegiatan hobi, rekreasi atau bermain dengan teman 5. Aktif mengembangkan kemampuan diri dengan berbagai ketrampilan 6. Istirahat yang cukup, 7-8 jam sehari 7. Makan yang cukup dengan gizi seimbang dan jam makan yang teratur, usahakan bersama keluarga 8. Hadapi persoalan hidup dengan tanpa terlalu takut, panik atau stress karena pasti akan dapat diselesaikan seiring dengan berjalannya waktu 9. Jangan menyimpan "persoalan tidak enak", tapi ceritakan kepada orang lain 10. Percaya bahwa hidup telah ada yang mengatur, 11. Kita hanya wajib menjalani dengan sebaik-baiknya sehingga tidak perlu "neko-neko" 12. Jangan mudah menerima sesuatu seperti permen atau cemil-cemilan dari orang yang tidak kamu kenal atau orang yang kamu kenal namun tidak kamu percayai.
B. Masalah-masalah sekitar kecanduan minuman keras Minuman keras telah menjadi masalah dunia. Baik di Afrika, Amerika Latin, Amerika Utara, Eropa, Asia, Australia maupun di mana saja manusia hidup, bahkan di antara suku-suku bangsa primitif di pulau-pulau terpencil pun kecanduan alkohol telah menjadi salah satu persoalan hidup manusia yang utama. Kecanduan minum-minuman keras menghancurkan kehidupan keluarga, pekerjaan, merusak tubuh, dan menjadi sebab utama dari segala macam perbuatan kriminal. Sedikit sekali tempat di bumi ini yang terbebas dari pengaruh yang merusak ini. Beberapa penyebab yang bisa membawa orang pada kebiasaan meminum minuman keras : 1. Perasaan tertekan Banyak orang tergoda untuk minum-minuman keras pada saat mengalami tekanan hidup yang berat. Mula-mula alkohol memang menolong peminum melupakan persoalan-persoalan hidupnya, memberikan perasaan tenang dan nyaman. Tetapi apa yang mula-mula cuma menjadi penolong sementara itu kemudian dipakai secara terus-menerus, setiap kali merasa tertekan, kuatir, susah, dan sebagainya, sampai menjadi kecanduan.
2. Kebudayaan dan latar belakang kehidupan Keluarga dan masyarakat di mana seseorang dibesarkan dapat mempengaruhi sikap orang tersebut dalam menjadi pecandu minuman keras. Kalau orangtua adalah pecandu minuman keras, maka anaknya cenderung menjadi peminum minuman keras pada masa dewasanya. 3. Kepribadian seseorang Pecandu minuman keras biasanya adalah orang-orang yang selalu gelisah, dengan emosi yang tidak matang, dan tak dapat menghadapi frustasi. Biasanya mereka sulit menerima otoritas orang lain, cenderung perfeksionistik, dan selalu merasa terasing di lingkungan masyarakat. 4. Bakat jasmani Apakah benar, bahwa ada orang-orang yang kondisi tubuhnya terlalu peka terhadap alkohol? Memang mungkin demikian meskipun sebenarnya bukan kondisi fisik itulah yang menyebabkan seseorang menjadi peminum. Kalau seseorang membiasakan diri dengan minum-minuman keras, dengan sendirinya tubuh menjadi terbiasa dengan rangsangan-rangsangan alkohol tersebut. 5. Keadaan rohani Alkitab banyak memberikan kesaksian tentang masalah-masalah yang berhubungan dengan mabuk. Tentu kita ingat apa yang telah terjadi dengan Nuh. Ia adalah seorang yang benar, yang selalu berjalan dijalan Tuhan (Kejadian 6:9). Kehidupannya mutlak dipersembahkan pada Tuhan, sehingga ia begitu patuh pada perintah-Nya untuk membangun bahtera di tengah dataran yang kering meskipun terus-menerus diolok-olok oleh teman-temannya. Alkitab dengan jelas mengatakan bahwa Nuh diperkenan Allah (Kejadian 6:8), dan menurut kepada segala sesuatu yang diperintahkan Allah (Kejadian 6:22). Tetapi Alkitab juga menyaksikan, bahwa Nuh minum terlalu banyak air anggur dan kemudian mengalami pengalaman yang menyedihkan dan memalukan oleh karena ia mabuk (Kejadian 9:20-24).Salah satu penyebab utama dari penyalahgunaan obat-obatan dan alkohol adalah keadaan rohani yang tidak sehat, dan kevakuman rohani ini adalah gejala umum yang terdapat pada manusia zaman ini. Belajar dari pengalaman Nuh, jelas bahwa orang beriman pun dapat lemah dan terjatuh dalam jerat minuman keras. Nampaknya bukanlah hal yang kebetulan jikalau Paulus menyebut mabuk-mabukan sebagai hal yang bertolak belakang dengan hidup dalam Roh (Efesus 5:18) di mana ia menulis "jangan kamu mabuk oleh anggur yang dapat menimbulkan hawa nafsu, tetapi hendaklah kamu penuh dengan Roh" 6. Keadaan keluarga Pada saat satu anggota keluarga terjerat oleh minuman keras, seluruh keluarga menjadi korban. Mula-mula keluarga tersebut berusaha mengabaikan atau melupakan persoalan itu. Kemudian mereka berusaha untuk mencegah dengan menyingkirkan minuman keras dari rumah tangga tersebut atau dengan memarahi peminum tersebut. C. Konseling bagi Pecandu Minuman Keras Tidak mudah untuk memberikan konseling kepada pecandu minuman keras dan keluarganya. Seluruh proses harus dijiwai dengan banyak doa dan kebergantungan pada pimpinan dan Tuhan Yang Maha Esa. Para ahli percaya bahwa perkembangan yang dicapai biasanya lambat sampai peminum itu sendiri benar-benar mengambil keputusan untuk berhenti minum. Paling sedikit ada lima sasaran yang harus diperhatikan pelayanan konseling bagi pecandu alkohol: 1. Membuat pecandu menghentikan kebiasaannya sama sekali. 2. Memperbaiki kerusakan-kerusakan tubuhnya akibat dari kecanduannya. 3. Menolongnya untuk menemukan cara bagaimana dapat mengatasi tekanan dalam hidupnya. 4. Menolongnya menggunakan pengganti alkohol yang tidak menimbulkan efek-efek sampingan. 5. Menolong membangun kembali harga diri dan mengatasi rasa bersalahnya secara sehat. Dalam proses bimbingan itu konseling biasanya jatuh bangun, ada saat saat di mana dia jatuh lagi dalam minuman keras yang diikuti dengan kekecewaan dan sikap menghukum diri sendiri. Tetapi pada waktunya, kesembuhan yang total bisa betul-betul terjadi.
D. Strategi Bimbingan 1. Jika orang yang Anda layani sedang dalam keadaan mabuk, semua usaha pelayanan hanyalah penyia-nyiaan waktu. Percakapan yang terjadi bukan dengan orangnya, tapi dengan "mabuknya", sehinggam malah akan membawa akibat negatif bagi si pemabuk. Jadi aturlah pertemuan pada saat lain yang lebih baik. 2. Tanyakan, apakah dia sungguh ingin ditolong, atau, apakah dia menghubungi Anda karena ingin mendapat simpati dan dukungan atas tindakannya. 3. Tegaskan bahwa dia harus mengakui adanya masalah yang tak dapat diselesaikannya sendiri. Alkohol jauh lebih kuat dari dirinya dan dia tidak dapat mengalahkannya sendirian.
BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Istilah alkohol berasal daripada bahasa Arab al-kuhol, yang bermaksud 'sesuatu yang tersembunyi' atau 'antimoni yang dipecah-pecahkan sehingga halus' yang digunakan sebagai celak. Akhirnya istilah ini memberi maksud 'bauan yang harum'. Ahli kimia Arab dipercayai pertama sekali melakukan proses penyulingan alkohol, proses pembuatan minuman beralkohol yang sangat kuat melalui fermentasi buah anggur pertama sekali dilakukan secara besar-besaran di Eropa pada sekitar tahun Masehi 1200. Alkohol adalah zat yang paling sering disalahgunakan manusia, alkohol diperoleh atas peragian/fermentasi madu, gula, sari buah atau umbi-umbian. Dari peragian tersebut dapat diperoleh alkohol sampai 15% tetapi dengan proses penyulingan (destilasi) dapat dihasilkan kadar alkohol yang lebih tinggi bahkan mencapai 100%. Kadar alkohol dalam darah maksimum dicapai 30-90 menit. Setelah diserap, alkohol/etanol disebarluaskan ke suluruh jaringan dan cairan tubuh. Dengan peningkatan kadar alkohol dalam darah orang akan menjadi euforia, namun dengan penurunannya orang tersebut menjadi depresi. Ada 3 golongan minuman beralkohol yaitu golongan A; kadar etanol 1%-5% (bir), golongan B; kadar etanol 5%-20% (anggur/wine) dan golongan C; kadar etanol 20%-45% (Whiskey, Vodca, TKW, Manson House, Johny Walker, Kamput). Macam-macam minuman dan bahan yang mengandung alcohol 1. Alkohol dalam minuman 2. Alkohol dalam Makanan/Minuman 3. Alkohol dalam Obat-Obatan 4. Alkohol dalam Kosmetik Salah satu tanda dan gejala orang yang kecanduan alkohol yaitu perubahan perangai atau perilaku seperti : yang biasanya periang tiba-tiba menjadi pemurung, mudah tersinggung dan cepat marah tanpa alasan yang jelas. Sering menguap dan mengantuk, malas, melamun dan tidak mempedulikan kebersihan atau penampilan diri dan lain-lain Efek yang ditimbulkan setelah mengkonsumsi alkohol dapat dirasakan segera dalam waktu beberapa menit saja, tetapi efeknya berbeda-beda, tergantung dari jumlah / kadar alkohol yang dikonsumsi. Dalam jumlah yang kecil, alkohol menimbulkan perasaan relax, dan pengguna akan lebih mudah mengekspresikan emosi, seperti rasa senang, rasa sedih dan kemarahan. Bila dikonsumsi berlebihan, akan muncul efek sebagai berikut: merasa lebih bebas lagi mengekspresikan diri, tanpa ada perasaan terhambat menjadi lebih emosional (sedih, senang, marah secara berlebihan) muncul akibat ke fungsi fisik-motorik, yaitu bicara cadel, pandangan menjadi kabur, sempoyongan, inkoordinasi motorik dan bisa sampai tidak sadarkan diri. kemampuan mental mengalami hambatan, yaitu gangguan untuk memusatkan perhatian dan daya ingat terganggu. Pemabuk atau pengguna alkohol yang berat dapat terancam masalah kesehatan yang serius seperti radang usus, penyakit liver, dan kerusakan otak. Kadang-kadang alkohol digunakan dengan kombinasi obat - obatan berbahaya lainnya, sehingga efeknya jadi berlipat ganda. Bila ini terjadi, efek keracunan dari penggunaan kombinasi akan lebih buruk lagi dan kemungkinan mengalami over dosis akan lebih besar
penyalahgunaan alkohol atau miras yang terjadi di kalangan remaja.

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Moderrnisasi telah memberikan pengaruh dan dampak luar biasa bagi perkembangan di berbagai bidang dan nilai kehidupan.modernisasi merupakan kemajuan teknologi yang mengakibatkan perubahan pada faktor sosial yang memberikan dampak yang cukup kompleks.Salah satu dampak modernisasi adalah pe...nyalahgunaan minuman keras pada kalangan remaja.
Penyalahgunaan minuman keras saat ini merupakan permasalahan yang cukup berkembang di dunia remaja dan menunjukkan kecenderungan yang meningkat dari tahun ketahun,yang akibatnya dirasakan dalam bentuk kenakalan, perkelahian, munculnya geng-geng remaja dll. Penggunaan miras dan obat-obatan terlarang akhir-akhir ini sudah sangat memprihatinkan. Walaupun usaha untuk menghentikan sudah digalakkan tetapi kasus-kasus penggunaan narkoba ini sepertinya tidak berkurang. Berbagai alasan yang umumnya dikemukakan remaja yang menyalahgunakan miras atau alkohol adalah karena faktor keluarga seperti kurangnya perhatian dari orang tua, contoh perilaku orang tua yang buruk, faktor lingkungan, Ketidakberdayaan terhadap ajakan teman dan pelampiasan terhadap masalah yang dihadapi. Sungguh tragis bila remaja dianggap sebagai agen perubahan ,harus mengenal dan menyalahgunakan minuman keras.padahal pada kenyataannya perilaku penggunaan minuman keras merupakan suatu bentuk penyimpangan moral.
Dari deskripsi diatas, kami tertarik untuk membahas masalah penyalahgunaan alkohol atau miras yang terjadi di kalangan remaja.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan sebelumnya, bahwamasalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah:
1. Bagaimana penyalahgunaan miras dikalangan remaja?
2. Bagaimana dampak dari penggunaan miras dikalangan remaja?
3. Bagaimana solusi dari penyalahggunaan miras?
C. Tujuan
Untuk menjawab rumusan masalah di atas, tujuan dari penulisanmakalah ini adalah:
1. Menjelaskan kasus-kasus serta analisis penyalahgunaan miras di kalanganremaja.
2. Menjelaskan tentang dampak dari penggunaan miras dikalangan remaja.
3. Menjelaskan mengenai solusi dari penyalahgunaan miras.
D. Manfaat
1. Mengetahui tentang kasus-kasus penyalahgunaan miras.
2. Mengetahui tentang dampak dari penggunaan miras dikalangan remaja.
3. Mengetahui bagaimana solusi dari penyalahgunaan miras.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Miras Alkohol
Menurut kamus besar bahasa indonesia zat cair yang tidak berwarna,mudah menguap dan terbakar, dipakai dalam bidang industri dan pengobatan, merupakan unsur ramuan yg memabukkan; senyawa karbon; C2H5OH (KBBI,hal.43) Sedangkan minuman beralkohol atau miras adalah minuman yang mengandung etanol.
Etanol adalah bahan psikoaktif dan konsumsinya menyebabkan penurunan kesadaran. Di berbagai negara, penjualan minuman beralkohol dibatasi ke sejumlah kalangan saja, umumnya orang-orang yang telah melewati batas usia tertentu.

B. Proses Pembuatan Minuman Keras / Minuman Beralkohol
Proses yang hampir sama juga terjadi pada pembuatan minuman keras. Bahan baku berupa biji-bijian tersebut ditambahkan sejenis ragi yang secara mikrobiologis adalah sama, yaitu khamir dengan nama latin Saccharomycescerevisae. Khamir inilah yang mengubah pati pada biji-bijian tersebut menjadigula, serta mengubah sebagian gula menjadi alkohol dan komponen flavor (citarasa). Dari proses tersebut kemudian akan dihasilkan minuman beralkohol dengancita rasa tertentu sesuai dengan bahan baku yang digunakan. Lama proses fermentasi itu akan mempengaruhi jumlah alkohol yang dihasilkannya. Semakin lama proses fermentasi semakin tinggi kandungan alkoholnya. Dari perbedaan biji-bijian yang dipakai dan lamanya fermentasi ini akan menghasilkan jenis minuman keras yang berbeda-beda pula
C. Pengertian Masa Remaja
Remaja merupakan masa dimana seorang individu mengalami peralihan dari satu tahap ke tahap berikutnya dan mengalami perubahan baik emosi, tubuh, minat, pola perilaku dan juga penuh dengan masalah-masalah(Hurlock, 1998). Oleh karenanya, remaja rentan sekali mengalami masalah
Psikososial yakni masalah psikis atau kejiwaan yang timbul sebagai akibat terjadinya perubahan sosial.Masa remaja merupakan salah satu periode dari perkembangan manusia.Masa ini merupakan masa perubahan atau peralihan dari masa kanak-kanak kemasa dewasa yang meliputi perubahan biologik, perubahan psikologik, dan perubahan sosial.Tanda-tanda awal masa remaja yaitu ditandai oleh suatu masa yangdisebut masa pubertas. Masa pubertas ialah suatu periode dimana kematangan kerangka dan seksual terjadi secara pesat terutama pada awal masa remaja. (life-span development, santrock.2002)
D. Tahap - tahap Perkembangan Remaja
Dalam proses penyesuaian diri menuju kedewasaan, ada 3 tahap perkembangan remaja:
a. Remaja awal Seorang remaja pada tahap ini masih terheran-heran akan perubahan-perubahan yang terjadi pada tubuhnya sendiri dan dorongan-dorongan yang menyertai perubahan-perubahan itu. Mereka mengembangkan pikiran-pikiran baru, cepattertarik pada lawan jenis, dan mudah terangsang secara erotis. Dengan dipegang bahunya saja oleh lawan jenis ia sudah berfantasi erotik. Kepekaan yang berlebih-lebihan ini ditambah dengan berkurangnya kendali terhadap ego menyebabkanpara remaja awal ini sulit dimengerti dan dimengerti orang dewasa.
b. Remaja madya Pada tahap ini remaja sangat membutuhkan kawan-kawan. Ia senang kalau banyak teman yang mengakuinya. Ada kecenderungan narsistis yaitu mencintai diri sendiri, dengan menyukai teman-teman yang sama dengan dirinya, selain itu, ia berada dalam kondisi kebingungan karena tidak tahu memilih yang mana peka atau tidak peduli, ramai-ramai atau sendiri, optimistis atau pesimistis, idealis atau materialis, dan sebagainya. Remaja pria harus membebaskan diri dari
Oedipuscomplex (perasaan cinta pada ibu sendiri pada masa anak-anak) dengan mempererat hubungan dengan kawan-kawan.
c. Remaja akhir 7 Tahap ini adalah masa konsolidasi menuju periode dewasa dan
ditandai dengan pencapaian lima hal yaitu:
· Minat yang makin mantap terhadap fungsi
-fungsi intelek.
· Egonya mencari kesempatan untuk bersatu dengan orang
-orang lain dandalam pengalaman- pengalaman baru.
· Terbentuk identitas seksual yang tidak akan berubah lagi
· Egosentrisme (terlalu memusatkan perhatian pada diri sendiri) diganti
Dengan keseimbangan antara kepentingan diri sendiri dengan orang lain.
· Tumbuh ”dinding” yang memisahkan diri pribadinya ( private self ) danmasyarakat umum (Sarwono, 2010).
Pada Alkitab Tidak ada ayat yang membicarakan secara jelas dan spesifik tentang penggunaan obat-obatan untuk menenangkan atau untuk merangsang halusinasi, tetapi kita akan melihat bahwa kata dalam bahasa Yunani pharmakeia menunjuk kepada hal ini. Akan tetapi, ada beberapa ayat yang menyinggung tentang penyalahgunaan minuman alkohol, yang menghasilkan keadaan mental yang terganggu. Seperti
1. Efesus 5:18
Dan janganlah kamu mabuk oleh anggur, karena anggur menimbulkan hawa nafsu (kata bahasa Yunani untuk “hawa nafsu” berarti “hidup yang disia-siakan, tidak bermoral; tidak bersusila, berfoya-foya”).
2. 1 Korintus 5:11
Tetapi yang kutuliskan kepada kamu ialah, supaya kamu jangan bergaul dengan orang, yang sekalipun menyebut dirinya saudara, adalah orang cabul, lapar uang, penyembah berhala, pemfitnah, pemabuk atau penipu; dengan orang yang demikian janganlah kamu sekali-kali makan bersama-sama.
BAB III
PEMBAHASAN
A. Kasus-kasus serta analisis penyalahgunaan miras di kalangan remaja.Di bawah ini adalah contoh kasus yang terjadi dikalangan remaja.
Kasus
· Lokasi :Batu
· Hari/tanggal : sabtu, 10 oktober 2010
· Pelaku : Rega (pelajar SMK 18th)
· BentukPrilaku : Sering minum alcohol/miras ketika merasa stress
· Latar Belakang : Ingin menyadarkan ayahnya yang seringminum-minuman keras.
· Pemicu :perilaku buruk dari orang tua
· Akibat: sering merasa gelisah, susah konsentrasi dalam mengikuti pembelajaran di sekolah, sering sakit-sakitan,tubuhtidak bersemangat.
· Sumber kasus : pengalaman teman

ü Melakukan OlahragaProses detoksifikasi bisa memicu depresi, yang bisa diredakan dengan melakukan yoga atau olahraga lainnya secara teratur.Karena banyak potasium yang dikeluarkan bersama keringat,imbangi dengan lebih banyak mengkonsumsi buah dan sayuran. Pisang, melon, tomat, jeruk sitrus dan sayuran hijau banyak mengandung potasium.
ü Mengkonsumsi Sayuran dan Buah Segar Jus buah bit (beetroots) diyakini berkhasian membersihkan hati,sementara jus wortel mampu memperkuat sistem kekebalan tubuh.Untuk mendukung proses detoksifikasi, kombinasikan jus buah bit,wortel dan apel. Jus cranberry juga bisa ditambahkan, karena mampu memurnikan tubuh dari racun-racun pengotor.
ü Minum Air Putih Lebih Banyak Untuk membersihkan racun alkohol, seseorang harus menambahkonsumsi carian sebanyak 2-3 liter/hari karena sel-sel dalam tubuh butuh cairan agar bisa berfungsi dengan baik. Saat melakukandetoksifikasi, cairan yang cukup akan sangat membantu system kekebalan tubuh. Cairan juga akan melancarkan pembuanganracun-racun termasuk sisa alkohol dari dalam tubuh.
ü Mengkonsumsi herba dan suplemen Beberapa jenis herba atau tumbuhan dan suplemen yang mengandung vitamin B yang dapat membantu mengurangi ketegangan fisik maupun psikis yang muncul selama proses detoksifikasi alkohol. Konsultasikan dengan dokter atau konsultan herbal, suplemen apa yang cocok dengan kondisi individual masing-masing.

Tindakan Represif
Usaha menindak pelanggaran norma-norma sosial dan moral dapat dilakukandengan mengadakan hukuman terhadap setiap perbuatan pelanggaran.a. Di rumah, remaja harus mentaati peraturan dan tata cara yang berlaku.Disamping itu perlu adanya semacam hukuman yang dibuat oleh orangtua
terhadap pelanggaran tata tertib dan tata cara keluarga. Pelaksanan tata tertib harus dilakukan dengan konsisten. Setiap pelanggaran yang sama harusdikenakan sanksi yang sama. Sedangkan hak dan kewajiban anggota keluarga mengalami perubahan sesuai dengan perkembangan dan umur.b. Di sekolah, kepala sekolah yang berwenang dalam pelaksanan hukuman terhadap pelanggaran tata tertib sekolah. Dalam beberapa hal guru juga berhak bertindak. Akan tetapi hukuman yang berat seperti skorsing maupun pengeluaran dari sekolah merupakan wewenang kepala sekolah. Guru san staf pembimbing bertugas menyampaikan data mengenai pelanggaran dan kemungkinan-kemungkinan pelanggaran maupun akibatnya. Pada umumnya tindakan represif diberikan diberikan dalam bentuk memberikan peringatan secara lisan maupun tertulis kepada pelajar dan orang tua, melakukan pengawasan khusus oleh kepala sekolah dan team guru atau pembimbing dan melarang bersekolah untuk sementara atau seterusnya tergabtung dari macam pelanggaran tata tertib sekolah yang digariskan.

BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Kasus penyalahgunaan miras yang terjadi dikalangan remaja akhir-akhir ini semakin memprihatinkan. Banyak sekali remaja dibawah umur yangmenggunakan minuman tersebut. Sebagian besar remaja menggunakan minuman berakohol tersebut untuk menyelesaikan masalahnya. Mereka berfikir dengan menggunakan minuman itu, akan sedikit meringankan fikiran. Teori-teori para ahli yang sesuai adalah teori kognitif piaget, kognisi sosial, dan psikososial.
2. Dampak yang ditimbulkan akibat terlalu sering menggunakan minuman beralkohol adalah selain gangguan fisik atau kesehatan juga gangguan mental atau psikologis, yang secara keseluruhan sama-sama mempengaruhi perubahan perilaku dan sifat.
3. Solusi yang tepat dalam mengatasi masalah ini adalah tidak hanya melibatkan satu pihak saja seperti keluarga saja tetapi juga harus melibatkan pihak-pihak lain yang berpengaruh bagi remaja tersebut seperti masyarakat, tokoh agama, guru dan lain-lain.

B. Saran
Sebagai generasi muda kita harus berusaha menjauhi alkohol dan sejenisnya karena meskipun dalam jumlah kecil mempunyai efek stimulasi ringan bahan psikoaktif yang terdapat dalam alkohol selain itu dapat menyebabkan hal buruk baik untuk fisik maupun mental.
Pola hidup yang sehat juga bisa membantu kita terhindar dari penggunaan alkohol. Selain itu, penyalahgunaan alcohol yang semakin marak terutama dikalangan remaja,kita juga harus pandai dalam memilih teman. Keluarga sebagai faktor yang sangat mempengaruhi kepribadian individu, hendaknya selalu memberi contoh perilaku yang baik sejak usia
dini. Orang tua sebagai teladan yang baik harus mengajarkan hal-hal positif seperti mengajarkan anak untuk melakukan kewajiban agama. selain itu, media informasi seperti televisi dan internet hendaknya lebih banyak mensosialisasikan bahaya-bahaya penggunaan miras agar anak tidak terjerumus ke dalam hal-hal seperti itu.
Tuhan merancang kita untuk menikmati hidup dan terlibat di dalamnya, dan yang disebutkan sebagai manfaat obat terlarang dan minuman keras adalah sesuatu yang sangat palsu. Pemakaian obat penenang dan mabuk adalah mementingkan diri sendiri dan berbahaya, dan kecanduan bukanlah suatu jalan keluar dari rasa sakit, justru itulah rasa sakit yang paling parah, seperti yang disaksikan dengan sedih oleh ribuan orang mantan pecandu. Sebaliknya, sebuah hubungan yang intim dengan Tuhan Yesus memberikan kita segalanya itu, bahkan lebih. Jadi kita tidak perlu merasa kecewa dan mencari pemecahan palsu untuk perubahan keadaan mental. Kita akan begitu penuh dengan sukacita dan damai sejahtera sehingga apa saja yang mengubah itu adalah ”obat yang tidak benar.”

DAFTAR PUSTAKA
Santrock,John.W.(2002) Perkembangan Masa hidup .Jakarta:Erlangga.Kamus besar bahasa indonesia hal 43
Desmita, psikologi perkembangan.Bandung:2009













PENYALAHGUNAAN ALKOHOL
by: silvia roza
A.     Pengertian alkohol
            Alkohol sering dipakai untuk menyebut etanol, yang juga disebut grain alcohol; dan kadang untuk minuman yang mengandung alkohol. Hal ini disebabkan karena memang etanol yang digunakan sebagai bahan dasar pada minuman tersebut, bukan metanol, atau grup alkohol lainnya. Begitu juga dengan alkohol yang digunakan dalam dunia famasi. Alkohol yang dimaksudkan adalah etanol. Sebenarnya alkohol dalam ilmu kimia memiliki pengertian yang lebih luas lagi.
Bahan psikoaktif yang terdapat dalam alkohol adalah etil alkohol yang diperoleh dari proses fermentasi madu, gula sari buah atau umbi umbian. Nama yang populer : minuman keras (miras), kamput, tomi (topi miring), cap tikus , balo dll. Minuman beralkohol mempunyai kadar yang berbeda-beda, misalnya bir dan soda alkohol ( 1-7% alkohol), anggur (10-15% alkohol) dan minuman keras yang biasa disebut dengan spirit (35 – 55% alkohol). Konsentrasi alkohol dalam darah dicapai dalam 30 – 90 menit setelah diminum.
B.      Penggunaan alkohol secara benar
Alkohol digunakan secara luas dalam industri dan sains sebagai pereaksi, pelarut, dan bahan bakar. Ada lagi alkohol yang digunakan secara bebas, yaitu yang dikenal di masyarakat sebagai spirtus. Awalnya alkohol digunakan secara bebas sebagai bahan bakar. Namun untuk mencegah penyalahgunaannya untuk makanan atau minuman, maka alkohol tersebut didenaturasi. denaturated alkohol disebut juga methylated spirit, karena itulah maka alkohol tersebut dikenal dengan nama spirtus.
Beberapa etnik di Indonesia menggunakan minuman beralkohol pada acara tertentu dalam jumlah yang sedikit. Mereka juga memproduksi minuman beralkohol dengan nama yang bermacam ragam misalnya : tuak, minuman cap tikus, ciu dll.
Dalam dosis yang tepat alcohol bisa memberikan mamfaat seperti menghangatkan tubuh di udara yang dingin. Tapi yang banyak terjadi alkohol dikonsumsi secara berlebihan hingga manfaatnya pun hilang.
C.      Akibat penyalahgunaan alkohol
Bila seseorang mengkonsumsi minuman yang mengandung alkohol, zat tersebut.
diserap oleh lambung, masuk ke aliran darah dan tersebar ke seluruh jaringan tubuh,
yang mengakibatkan terganggunya semua sistem yang ada di dalam tubuh.
Besar akibat alkohol tergantung pada berbagai faktor, antara lain berat tubuh, usia,
gender, dan sudah tentu frekuensi dan jumlah alkohol yang dikonsumsi.
Bahaya alkohol secara langsung antara lain : bicara cadel, jalan limbung, mata dan muka merah, mudah marah, dan tersinggung, bicara melantur dan kehilangan konsentrasi.
Bahaya alkohol dalam jangka waktu tertentu antara lain : mempengaruhi kerja tubuh dan pikiran, mengganggu pertumbuhan tubuh, menambah kondisi stres, memperlambat aktivitas, dapat mengubah emosi, menekan fungsi otak, merusak pankreas dan sistem saraf tanpa disertai rasa sakit, melahirkan bayi autis atau abnormal bagi wanita hamil, meracuni janin, merusak jantung, memicu kanker payudara, mengurangi kesuburan dan tekanan darah tinggi.
o   Pengaruh Terhadap Tubuh (Fisik dan Mental)
Pengaruh alkohol terhadap tubuh bervariasi, tergantung pada beberapa faktor
yaitu :
_ Jenis dan jumlah alkohol yang dikonsumsi
_ Usia, berat badan, dan jenis kelamin
_ Makanan yang ada di dalam lambung
_ Pengalaman seseorang minum – minuman beralkohol
_ Situasi dimana orang minum – minuman beralkohol
o   Pengaruh jangka pendek
Walaupun pengaruh terhadap individu berbeda – beda, terdapat hubungan antara konsentrasi alkohol di dalam darah (Blood Alkohol Concentration – BAC) dan efeknya. Euphoria ringan dan stimulasi terhadap perilaku lebih aktif seiring dengan meningkatnya konsentrasi alkohol di dalam darah. Sayangnya orang banyak beranggapan bahwa penampilan mereka menjadi lebih baik dan mereka mengabaikan efek buruknya.
o   Resiko intoksikasi (”mabuk”)
Gejala intoksikasi alkohol yang paling umum adalah ”mabuk”, ”teler” sehingga dapat menyebabkan cedera dan kematian. Penurunan kesadaran seperti koma dapat terjadi pada keracunan alkohol yang berat demikian juga henti nafas dan kematian. Selain kematian, efek jangka pendek alkohol dapat menyebabkan hilangnya produktifitas kerja (misalnya ”teler, kecelakaan akibat ngebut). Sebagai tambahan, alkohol dapat menyebabkan perilaku kriminal. 70 % dari narapidana menggunakan alkohol sebelum melakukan tindak kekerasan dan lebih dari 40 % kekerasan dalam rumah tangga dipengaruhi oleh alkohol
o   Pengaruh Jangka Panjang
Mengkonsumsi alkohol berlebiha dalam jangka panjang dapat menyebabkan :
_ Kerusakan jantung
_ Tekanan Darah Tinggi
_ Stroke
_ Kerusakan hati
_ Kanker saluran pencernaan
_ Gangguan pencernaan lainnya (misalnya tukak lambung)
_ Impotensi dan berkurangnya kesuburan
_ Meningkatnya resiko terkena kanker payudara
_ Kesulitan tidur
_ Kerusakan otak dengan perubahan kepribadian dan suasana perasaan
_ Sulit dalam mengingat dan berkonsentrasi
Sebagai tambahan terhadap masalah kesehatan, alkohol juga berdampak terhadap hubungan sesama, finansial, pekerjaan, dan juga menimbulkan masalah hukum.
         Pengaruh alkohol pada perilaku
o   Konsentrasi alkohol dalam darah Pengaruh yang ditimbulkan perasaan segar (well –being) Sampai dengan 0.50 g%
· Banyak bicara
· Santai
· Lebih percaya diri
o   Risiko rendah 0.05 – 0.08 g %
· Banyak bicara
· Bertindak dan lebih merasa percaya diri
· Berkurangnya kemampuan untuk berfikir dan bergerak
· Berkurangnya rasa malu
o   Risiko sedang 0.08 – 0.15 g %
 · Bicara cadel
· Berkurangnya keseimbangan dan koordinasi tubuh
· Refleks menjadi lambat
· Penglihatan kabur
· Emosi yang labil
· Mual, muntah - muntah
o   Risiko tinggi 0.15 – 0.30 g % · Tidak dapat berjalan tanpa bantuan
· Apatis, mengantuk
· Kesulitan bernafas
· Tidak dapat mengingat beberapa kejadian
· Tidak dapat mengendalikan buang air kecil
· Kemungkinan kehilangan kesadaran
· Koma
· Kematian
Kematian > 0.3 g %

         Toleransi dan Ketergantungan
Pengguna  alkohol yang terus menerus dapat mengalami toleransi dan ketergantungan. Toleransi adalah peningkatan penggunaan alkohol dari jumlah yang kecil menjadi lebih besar untuk mendapatkan pengaruh yang sama. Sedangkan ketergantungan adalah keadaan dimana alkohol menjadi bagian yang penting dalam kehidupannya, banyak waktu yang terbuang karena memikirkan (cara mendapatkan, mengkonsumsi dan bagaimana cara berhenti). Pengguna alkohol akan mengalami kesulitan bagaimana cara menghentikan atau mengendalikan jumlah alkohol yang dikonsumsi.

D.     Gejala Putus Alkohol
Seseorang yang mengalami ketergantungan secara fisik terhadap alkohol akan mengalami gejala putus alkohol apabila menghentikan atau mengurangi penggunaannya. Gejala biasanya terjadi mulai 6 – 24 jam setelah minum yang terakhir. Gejala ini dapat berlangsung selama 5 hari, diantaranya adalah :
· Gemetar
· Mual
· Cemas
· Depresi
· Berkeringat yang banyak
· Nyeri kepala
· Sulit tidur (berlangsung beberapa minggu)
Gejala putus alkohol sangat berbahaya. Orang yang minum lebih dari 8 standar minum perhari dianjurkan untuk berkonsultasi ke dokter (sebelum memutuskan untuk berhenti minum) untuk mendapatkan terapi medis guna mencegah komplikasi.

E.      Alasan kenapa alkohol perlu dijauhi
         Kecanduan
Kecanduan adalah salah satu efek yang paling terlihat jika seseorang menggunakan alkohol dalam jangka waktu panjang. Hal ini berarti seseorang harus minum lebih banyak sebelum mabuk atau agar bisa merasa lebih rileks.

         Gejala penarikan (withdrawal)
Seseorang akan mengalami gejala penarikan (withdrawal) ketika mencoba untuk berhenti minum secara tiba-tiba atau saat bangun keesokan harinya. Gejala ini termasuk merasa cemas, mual, muntah, mudah marah, kehilangan nafsu makan dan perasaan gemetar.
         Penyakit  hati
Menurut University of Maryland Medical Center penggunaan alkohol bisa menyebabkan penyakit hati kronis, seperti fatty liver (lebih dari 90 persen pengguna alkohol), serta hepatitis alkoholik dan sirosis alkohol yang bisa mengakibatkan kegagalan hati.
         Mengakibatkan kecelakaan
Alkohol akan mengganggu kemampuan seseorang mengemudi dan memperlambat proses berpikir. Gabungan kondisi ini menjadi penyebab seseorang mengalami kecelakaan setelah minum alkohol.
         Perilaku berbahaya
Alkohol bisa mengurangi kemampuan inhibisi alami seseorang, sehingga orang yang mabuk seringkali melakukan hal-hal berbahaya tanpa disadarinya seperti berhubungan seks tanpa menggunakan kondom atau menyeberang jalan sembarangan.
                  Efek negatif terhadap suatu hubungan
Mengonsumsi alkohol tidak hanya berefek terhadap diri sendiri, tapi juga orang-orang disekitarnya seperti anak-anak. Karenanya kekerasan rumah tangga seringkali terjadi pada orang yang menyalahgunakan alkohol dan anak-anak mungkin menderita trauma jangka panjang akibat kebiasaan minum orangtuanya tersebut.
                  Depresi
Dalam jangka pendek alkohol bisa memberikan efek rileksasi, tapi tanpa disadari alkohol justru memberikan kontribusi terhadap perkembangan depresi. Sekitar 40 persen peminum berat menunjukkan tanda-tanda depresi.
                  Kehilangan pekerjaan
Semakin sering seseorang minum alkohol, maka semakin berkurang pemikirannya tentang tanggung jawab termasuk pekerjaan. Hal ini akan menurunkan produktivitas bekerja dan nantinya berujung pada pengangguran.
                  Memicu masalah hukum
Mengonsumsi alkohol bisa memicu terjadinya masalah hukum, seperti ditangkap akibat perilaku tidak tertib atau mengemudi dibawah pengaruh alkohol.
                  Mengabaikan kebersihan diri sendiri
Seseorang yang mengonsumsi alkohol lama kelamaan akan mengabaikan kebersihan dirinya sendiri, seperti memakai baju yang sama berulang-ulang, jarang mandi atau lupa menyikat gigi. Karena yang ada di dalam pikiran orang tersebut hanyalah alkohol dan berhenti memikirkan hal lainnya.
Dengan melihat tulisan doatas maka tentu tidak ada alasan untuk tidak meninggalkan kebiasaan mengkonsumsi meninuman beralkohol, karena sedikit  mamfaat yang diperoleh tidak sebanding dengan resiko dan masalah yang akan timbul dan menggangu kehidupan sehari-hari. Elah mengetahui dan menyadari bahwa mengkonsumsi minuman beralkohol akan terganggunya kehidupan sehari-hari inilah dibutuhkan bantuan konselor untuk membantu klien meninggalkan kebiasaan yang tidak baik ini.

     
F.       Kasus

NAMA KASUS: PENYALAHGUNAAN ALKOHOL PADA REMAJA
1)      Identitas

1.      NAMA                                : OKI WANDA LESMANA
2.      UMUR                               : 21 TAHUN
3.      JENIS KELAMIN                  : LAKI-LAKI
4.      PROGRAM STUDI              : ILMU KEPERRAWATAN
5.      PERGURUAN TINGGI         : AKPER BINA INSANI SAKTI
6.      ALAMAT                            : KERINCI, JAMBI.

2)      Gambaran masalah:
Klien selalu mengkonsumsi minuman beralkohol  dari masih SMP hingga saat ini, karena minum-minuman beralkohol klien tidak lulus SMA dan akhirnya harus mengikuti ujian penyetaraan untuk melanjutkan ke perguruan tinggi namun sayangnya hal ini tidak menyadarkan klien, hal ini membuat orangtua klien sangat cemas bagaimana masa depan klien dengan melihat  keadaan klien seperti ini. Seiring dengan bertambahnya usia klien sudah ada keinginan berhenti untuk mengkonsumsi minuman beralkohol namun saat klien sedang bersama teman-teman sepermainannya maka ia akan mulai mengkonsumsi minuman beralkohol lagi.
3)      Penyebab :
Klien mulai menggunaan minuman beralkohol pada saat masih SMP yaitu pada umur 15 tahun, klien mulai mencoba meminum minuman beralkohol jenis Vodka diaawali dengan rasa penasaran dan ajak dari teman-teman sepermainannya.  Kemudiaan kegiatan ingin coba-coba ini berlanjut menjadi suatu cara untuk menghilangkan rasa tertekan karena menghadapi masalah keluarga dan tuntutan akademik. Biasanya klien akan mengonsumsi minuman beralkohol pada saat berkumpul dengan teman-teman sepermainannya atau sedang mengalami tekanan. Keadaan keuangan orangtua yang sering tidak bisa menuruti permintaan klien dikarenakan orangtua laki-laki klien yang tidak memiliiki  pekerjaan yang tetap dan ditambah lagi klien memilki tiga adik yang masih kecil, hal ini membuat klien merasa tertekan dan klien merasa dengan mengkonsumsi minuman beralkohol klien bisa terlepas dari tekanan yang dialami, walaupun hal itu tidaklah benar.
4)      Layanan yang diberikan
Layanan yang diberikan adalah layanan informasi dan konseling perorangan.
a.      Layanan informasi
Informasi yang diberikan adalah bahaya mengkonsumsi minuman beralkohol dalam jangka panjang dan memberikan contoh orang-orang yang mengkonsumsi  alkohol dalam jangka panjang. Serta memberikan informasi kepada klien bagaimana memamfaatkan energy yang melimpah kedalam hal positif dan apasaja keuntungan yang ia peroleh jika klien meninggalkan kebiasaan mengkonsumsi minuman beralkohol.
b.      Layanan konseling perorangan
Layanan konseling perorangan yang dilakukan bertujuan untuk klien menyadari bahwa kebiasaan yang ia lakukan selama ini yaitu mengkonsumsi minuman beralkohol sangat tidak baik untuk kesehatan, dan memberikan penguatan kepada klien untuk meninggalkan kebiasaan mengkonsumsi minuman beralkohol. Serta memberikan pemahaman dan wawasan kepada klien agar klien menyadari bagaimana prospek kehidupannya dimasa jika tetap mengkonsumsi minuman beralkohol dan memberikan pemahaman kepada klien tentang bagaimana harapan orang-orang disekitar klien, seperti orangtua, adik-adik, dan orang-orang disekitar klien lainnya.
Setelah dillakukan layanan informasi dan konseling perorangan klien membuat komitmen untuk benar-benar menghindari mengkonsumsi minuman beralkohol dan lebih memafaatkan energy dan potensi kepada hal positif yang lebih produktif, serta berusaha sebaik mungkin membahagiakan kedua orangtua dan orang-orang di sekitar klien.
Saya sebagai calon konselor memberikan penguatan kepada klien untuk menjalankan dengan maksimal dan sebaik mungkin komitmen yang telah dibuat oleh klien, dan saya merasa lega klien mau merubah kebiasaan buruknya dan mulai melakukan hal yang lebih positif.
Dari hasil konseling saya dapat mengambil pelajaran dari kasus ini adalah seseorang mengkonsumsi alkohol diawali dengan rasa ingin tahu dan atas dorong lingkungan, dalam hal ini teman sepermainan, masa remaja memang perhatian lebih besar ditujukan pada teman sebaya dan mulai melepaskan diri dari keterkaitan orangtua, hal ini membuat seseorang yang tidak bisa mengendalikan diri akan terjerumus kedalam hal-hal yang buruk. Setelah seseorang mulai mencoba hal buruk tersebut maka akan sangat sulit untuk melepaskan diri dari kebiasaan buruk itu jika masih berada pada lingkungan yang sema. Walaupun telah diketahui sangat banyak akibat yang akan ditimbul dari mengkonsumsi alcohol namun masih ada juga orang-orang yang terjerumus dalam hal ini. Melihat kenyataan ini maka peran konselor sangat diperlukan minimal membantu orang-orang terdekat,  konselor hendaknya melakukan tindakan pencegahan, pengentasan, dan pemberian pemahaman kepada klien hal ini seiring dengan fungsi layanan bimbingan dan konseling. 



DAFTAR RUJUKAN:

BKKBN. 2001. Remaja Mengenai Dirinya. Jakarta. BKKBN
Mappiare, A. (1992). Psikologi Remaja. Surabaya: Usaha Nasional
http:// id. Wikipedia. com
http://www.forumkami.com/forum/wanita/72878-bahaya-alkohol-otak-kita.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar