Minggu, 27 April 2014

Salah satu yang menjadi sebab kegagalan pasar menjadi alat alokasi sumberdaya yang efisien



Salah satu yang menjadi sebab kegagalan pasar menjadi alat alokasi sumberdaya yang efisien
Barang publik
Asumsi lain yang sering kali tidak relevan adalah barang yang  di tukarkan berssifat prifate (rival dan eksklusif). Rival artinya barang yang tidak dapat di konsimsi secara simultan (bersamaan) tanpa saling merugikan. Eksklusif artinya siapa yang tidak mau membayar tidak mampu menikmatiinya atau memanfaatkannya .
Soft driiink atau nasi misalnya, merupakan barang private (private good). Bila salah satu kaleng soft drink sudah kita minum , maka orang lain tidak dapat mengkonsumsi lagi soft drik tersebut. Berarti untuk mrngkonsumsi soft drik diperlukan rival. Selain bersifat rifaly, kita juga harus membali untuk dapat mengkonsumsi kannya.
Barang privat juga bisa dibagi-bagi (bersifat divisibel).
Contohnya diwarung makan kita bis memesan masi hanya setengah piring saja, dan atau soft dring botol kecil atau botol besar.
Dalam kenyataan ada barang yang bersifaat nonn rivalry, non eksklusif, dan non divisible. Sebut saja jalan raya , taman, jembatan , fasilitas keamanan dan pertahanan , serta yang lain-lain, barang seperti ini disebut barang publik (public good). Karena barang publik disediakan  oeh pemerintah.
Sifat non rivalry, non eksklusif, dan non divisible ini sering menimbulkan fenomena pemboncengan gratis. Yaitu menikamatii manfaat dari barang publik tappi tidak membayar pajak , misalnya pajak penghasilan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar