KATA PENGANTAR
Segala puji hanya milik Allah SWT. Shalawat dan salam selalu
tercurahkan kepada Rasulullah SAW. Berkat limpahan dan rahmat-Nya penyusun
mampu menyelesaikan tugas makalah ini dengan tepat waktu.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu
tentang "Bimbingan Konseling" yang kami sajikan berdasarkan
pengamatan dari berbagai sumber informasi, referensi, dan berita. Makalah ini
di susun oleh penyusun dengan berbagai rintangan, baik itu yang datang dari
diri penyusun maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan
terutama pertolongan dari Allah akhirnya makalah ini
dapat terselesaikan.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas
dan menjadi sumbangan pemikiran kepada pembaca khususnya para Mahasiswa
Universitas Negeri Makassar. Saya sadar bahwa makalah ini masih banyak
kekurangan dan jauh dari sempurna. Untuk itu, kepada dosen pembimbing saya
meminta masukannya demi perbaikan pembuatan makalah saya di masa yang akan
datang dan mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca.
Makassar, 16 April 2012
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Belajar dan Tujuan Belajar
B. Jenis-Jenis Masalah Belajar dan Identifikasi Peserta
Didik yang Diperkirakan Mengalami Masalah Belajar
C. Faktor Terjadinya Masalah Belajar dan Upaya Membantu
Peserta Didik Dalam Mengatasi Masalah Belajar
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dengan perkem bangan zaman yang semakin modern dan dengan
munculnya berbagai macam alat teknologi canggih,seperti sekarang ini. Belum
lagi dengan adanya berbagai macam bimbingan belajar memerlukan pemahaman dan
kesadaran adanya hal tersebut. Dengan ini perlu adanya sebuah pemahaman,
pemikiran yang menumbuhkan kesadaran pada peserta didik di SD/MI yang harus
dilakukan oleh seorang guru karena betapa pentingnya kesadaran akan kemajuan
zaman dan berbagai macam kegiatan disekitar lingkungan peserta didik yang
nantinya akan memicu pada sebuah kemampuan yang dimiliki paling tidak menjadi
sebuah cita dari peserta didik. Pemikiran inilah menjadi latar belakang betapa
pentingnya seorang guru mampu memahami dari bimbingan belajar yang kemudian
dapat dijadikan sebuah transformasi kepada peserta didik di SD/MI untuk
memunculkan kesadaran akan pentingnya hal tersebut.
B. Rumusan Masalah
Adapun yang menjadi fokus permasalahan yang akan dibahas
dalam makalah ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Pengertian belajar dan tujuan belajar
2. Jenis-jenis masalah belajar dan identifikasi peserta
didik yang diperkirakan mengalami masalah belajar
3. Faktor terjadinya masalah belajar dan upaya membantu
peserta didik dalam mengatasi masalah belajar
C. Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengertian belajar dan tujuan belajar
2. Untuk mengetahui jenis-jenis masalah belajar dan
identifikasi peserta didik yang diperkirakan mengalami masalah belajar
3. Untuk mengetahui faktor terjadinya masalah belajar dan
upaya membantu peserta didik dalam mengatasi masalah belajar
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN BELAJAR DAN TUJUAN BELAJAR
1. Pengertian Belajar
Belajar merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi dan
berperan penting dalam pembentukan pribadi dan perilaku individu. Nana Syaodih
Sukmadinata menyebutkan bahwa sebagian terbesar perkembangan individu
berlangsung melalui kegiatan belajar. Lantas, apa sesungguhnya belajar itu ?
Di bawah ini disampaikan tentang pengertian belajar dari
para ahli :
a. Moh. Surya belajar dapat diartikan sebagai suatu proses
yang dilakukan oleh individu untuk memperoleh perubahan perilaku baru secara
keseluruhan, sebagai hasil dari pengalaman individu itu sendiri dalam
berinteraksi dengan lingkungannya.
b. Witherington belajar merupakan perubahan dalam
kepribadian yang dimanifestasikan sebagai pola-pola respons yang baru berbentuk
keterampilan, sikap, kebiasaan, pengetahuan dan kecakapan.
c. Crow & Crow belajar adalah diperolehnya
kebiasaan-kebiasaan, pengetahuan dan sikap baru.
d. Hilgard belajar adalah proses dimana suatu perilaku
muncul perilaku muncul atau berubah karena adanya respons terhadap sesuatu
situasi.
e. Di Vesta dan Thompson belajar adalah perubahan perilaku
yang relatif menetap sebagai hasil dari pengalaman.
f. Gage & Berliner belajar adalah suatu proses perubahan
perilaku yang yang muncul karena pengalaman.
g. Pengertian belajar juga dikemukakan oleh Slameto yakni
belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh
suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil
pengalamannya sendiri.
Dari beberapa pendapat diatas dapat dapat disimpulkan
tentang pengertian belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu
untuk memperoleh perubahan tingkah laku yang bsru secara keseluruhan, sebagai
hasil dari pengalaman individu untuk sendiri dalam interaksinya dengan
lingkungan. Perubahan-perubahan tersebut dapat dilihat dari penguasaan
pola-pola respons terhadap lingkungan disekitarnya, yang berupa ketrampilan-ketrampilan,
sikap, kecakapan, pengetahuan, pengalaman, dan apresiasi.secara komprehensif
belajar mempunyai pengertian usaha untuk memperoleh perubahan tingkah laku.
perubahan yang terjadi dalam preses ini adlah sifatnya, karena tidak setiap
perubahan yang dialami oleh anak didik diartikan sebagai belajar.
2. Tujuan Belajar
Mengatasi masalah-masalah yang dialami pada proses belajar
peserta didik sehingga setelah proses perubahan belajar mereka mengalami
pencapaian hasil belajar yang optimal, sesuai dengan bakat dan minat yang
dimiliki. Disini tugas guru membantu peserta didik untuk mengenal, menumbuhkan
dan mengembangkan diri, sikap dan kebiasaan belajar yang baik. Adapun tujuan
dari bimbingan belajar di SD/MI adalah.
a. Pengembangan sikap dan kebiasaan yang baik, terutama
dalam mengerjakan tugas dalam ketrampilan serta dalam bersikap terhadap guru.
b. Menumbuhkan disiplin belajar dan terlatih, baik secara
mandiri atau kelompok.
c. Mengembangkan pemahaman dan pemanfaatan kondisi fisik,
sosial dan budaya di lingkungan sekolah atau alam sekitar untuk pengembangan
pengetahuan, ketrampilan dan pengembangan pribadi.
Secara oprasional,bimbingan belajar di SD/MI menggunakan
proses pembelajaran secara keseluruhan. Jadi dengan demikiandi samping peran
dan fungsi sebagai guru serta tanggung jawab guru sebagai pengajar dan
kepedulian guru terhadap peserta didik merupakan hal yang penting sebagai dasar
penentuan pemberian jenis-jenis pelayanan bimbingan belajar, jadi seorang guru
harus dituntut agar member pelayanan peserta didik baik individu atau
perorangan, disamping itu juga guru harus memperhatikan kelompok kelas secara
keseluruhan.
B. JENIS-JENIS MASALAH BELAJAR DAN IDENTIFIKASI PESERTA
DIDIK YANG DIPERKIRAKAN MENGALAMI MASALAH BELAJAR
1. Jenis-Jenis Masalah Belajar
Masalah belajar adalah suatu kondisi tertentu yang dialami
oleh murid dan menghambat kelancaran proses belajarnya. Kondisi tertentu itu
dapat berkenaan dengan keadaan dirinya yaitu berupa kelemahan-kelemahan yang
dimilikinya dan dapat juga berkenaan dengan lingkungan yang tidak menguntungkan
bagi dirinya. Masalah-masalah belajar ini tidak hanya dialami oleh murid-murid
yang lambat saja dalam belajarnya, tetapi juga dapat menimpa murid-murid yang
pandai atau cerdas.
Dari pengertian masalah belajar di atas maka jenis-jenis
masalah belajar di Sekolah Dasar dapat dikelompokkan kepada murid-murid yang
mengalami:
a) Keterlambatan akademik, yaitu keadaan murid yang
diperkirakan memiliki intelegensi yang cukup tinggi, tetapi tidak dapat
memanfaatkan secara optimal.
b) Kecepatan dalam belajar, yaitu keadaan murid yang
memiliki bakat akademik yang cukup tinggi atau memilki IQ 130 atau lebih,
tetapi masih memerlukan tugas-tugas khusus untukmemenuhi kebutuhan dan
kemampuan belajarnya yang amat tinggi.
c) Sangat lambat dalam belajar, yaitu keadaan murid yang
memilki bakat akademik yang kurang memadai dan perlu dipertimbangkan untuk
mendapatkan pendidikan atau pengajaran khusus.
d) Kurang motivasi belajar, yaitu keadaan murid yang kurang
bersemangat dalam belajar, mereka seolah-olah tampak jera dan malas.
e) Bersikap dan kebiasaan buruk dalam belajar, yaitu kondisi
murid yang kegiatannya tau perbuatan belajarnya sehari-hari antagonistik dengan
seharusnya, seperti suka menunda-nunda tugas, mengulur-ulur waktu, membenci
guru, tidak mau bertanya untuk hal-hal yang tidak diketahui dan sebagainya.
f) Sering tidak sekolah, yaitu murid-murid yang sering tidak
hadir atau menderita sakit dalam jangka waktu yang cukup lama sehingga
kehilangan sebagian besar kegiatan belajarnya.
Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh Dedi Supriyadi,
mengungkapkan bahwa masalah-masalah yang dialami peserta didik SD. sejumlah 50
item atau jenis masalah, terdapat sepuluh masalah utama yang dihadapi oleh
peserta didik. Diantara sepuluh masalah tersebut adalah ingin mengetahui
tentang sekolah lebih lanjut, takut berbicara didepan kelas, khawatir tidak
naik kelas, mengalami kesulitan berhitung, malu, sering diejek, teman-teman
banyak yang iseng, sakit-sakitan, memerlukan bantuan dalam belajar, termasuk
anak kurang pandai.
2. Identifikasi yang Diperkirakan Mengalami Masalah Peserta
Didik Belajar
Dilakukan dengan malalui tiga tes diantaranya, yang pertama
tes hasil belajar, alat yang disususn untuk mengungkapkan kapan sejauh mana
peserta didik telah mencapai tujuan-tujuan pengajaran yang ditetapkan
sebelumnya. Dikatakan telah mencapai tujuan apabila telah menguasai materi yang
yang berhubungan dengan pengajaran yang telah ditetapkan. Kedua tes kemampuan
dasar setiap peserta didik mempunyai kemampuan yang berbeda, tingkat kemampuan
biasanya diukur dengan tes kecerdasan yang sudah baku. ketiga tes sikap dan
kebiasaan merupakan salah satu factor yang sangat penting dalam belajar
karenaditentukan oleh sikap atau kebiasaan peserta didik dalam belajar.
C. FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA MASALAH BELAJAR DAN UPAYA
MEMBANTU PESERTA DIDIK DALAM MENGATASI MASALAH BELAJAR
1. Faktor Penyebab Terjadinya Masalah Belajar
Pada garis besarnya faktor-faktor timbulnya masalah belajar
pada murid dapat dikelompokkan ke dalam dua kategori, yaitu:
a. Faktor-faktor internal (faktor-faktor yang berada pada
diri murid itu sendiri), antara lain:
1. Gangguan secara fisik, seperti kurang berfungsinya
organ-organ perasaan, alat bicara, gangguan panca indera, cacat tubuh, serta penyakit
menahun.
2. Ketidakseimbangan mental (adanya gangguan dalam fungsi
mental), seperti menampakkan kurangnya kemampuan mental, taraf kecerdasan
cenderung kurang.
3. Kelemahan emosional, seperti merasa tidak aman, kurang
bisa menyusuaikan diri (maladjusment), tercekam rasa takut, benci dan antipati,
serta ketidak matangan emosi.
4. Kelemahan yang disebabkan oleh kebiasaan dan sikap yang
salah, sperti kurang perhatian dan minat terhadap pelajaran sekolah malas dalam
belajar, dansering bolos atau tidak mengikuti pelajaran.
b. Faktor-faktor eksternal (faktor-faktor yang timbul dari
luar diri individu), yaitu berasal dari:
1. Sekolah, antara lain:
a) Sifat kurikulum yang kurang fleksibel
b) Terlalu berat beban belajar (murid) dan untuk mengajar
(guru)
c) Metode mengajar yang kurang memadai
d) Kurangnya alat dan sumber untuk kegiatan belajar.
2. Keluarga (rumah), antara lain:
a) Keluarga tidak utuh atau kurang harmonis
b) Sikap orang tua yang tidak memperhatikan pendidikan
anaknya
c) Keadaan ekonomi.
2. Upaya Membantu Peserta Didik Mengatasi Masalah Belajar
Ada lima upaya untuk mengatasi masalah belajar peserta didik
diantaranya adalah :
a. Pengajaran perbaikan
b. Kegiatan pengayaan
c. Peningkatan motivasi belajar
d. Peningkatan keterampilan belajar
e. Pengembangan sikap dan kebiasaan belajar yang baik
Sedangkan secara sistematis, langkah-langkah yang perlu
diambil dalam usaha untuk membantu mengatasi masah belajar peserta didik:
a. Memanggil dan menerima anak yang bermasalah dengan penuh
kasih saying
b. Dengan wawancara yang dialogis diusahakan dapat ditemukan
sebab-sebab utama yang menimbulkan masalah.
c. Memahami keberadaan anak dengan sedalam-dalamnya
d. Menunjukkan cara penyelasaian masalah yang tepat untuk di
renungkan oleh anak kemudian untuk dikerjakannya.
e. Menemukan segi-segi kelebihan anak agar kelebihan itu
diaktualisisr guru megatasi kekurangannya
f. Menanamkan nilai-nilai spritual yang benar.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
pengertian belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan
individu untuk memperoleh perubahan tingkah laku yang bsru secara keseluruhan,
sebagai hasil dari pengalaman individu untuk sendiri dalam interaksinya dengan
lingkungan. Perubahan-perubahan tersebut dapat dilihat dari penguasaan
pola-pola respons terhadap lingkungan disekitarnya, yang berupa
ketrampilan-ketrampilan, sikap, kecakapan, pengetahuan, pengalaman, dan
apresiasi. Secara komprehensif belajar mempunyai pengertian usaha untuk
memperoleh perubahan tingkah laku. Perubahan yang terjadi dalam preses ini
adalah sifatnya, karena tidak setiap perubahan yang dialami oleh anak didik
diartikan sebagai belajar. Pemahaman tentang bimbingan belajar sangat penting
untuk difahamkan kepada peserta didik, sesuai dengan tujuan dan jenis-jenis
masalah belajar, pengidentifikasi peserta didik yang mengalami masalah belajar
serta faktor penyebab terjadinya masalah belajar dan upaya membantu
permasalahan tersebut.
B. Saran
Untuk memperluas wawasan pengetahuan mengenai
alternatif-alternatif kiat pemecahan masalah kesulitan belajar siswa, guru
sangat danjurkan mempelajari buku-buku khusus mengenai bimbingan dan konseling.
DAFTAR PUSTAKA
Budiamin, Amin dan Setiawati. 2009. Bimbingan Konseling.
Jakarta: Direktorat Jendral Pendidikan Islam Departemen Agama Republik
Indonesia.
Prayetno dan Erman Amti. 1999. Dasar-dasar Bimbingan dan
Konseling. Jakarta. Rineka
Juntika, Achmad. 2009. Bimbingan dan Konseling Dalam
Berbagai Latar Kehidupan. Bandung. Aditama
Tidak ada komentar:
Posting Komentar